Kamis, 24 Januari 2013

LINGKUNGAN SEKITARKU


LINGKUNGAN DISEKITAR RUMAH

                Saya tinggal di sebuah rumah di daerah cililitan jakarta timur, kawasan rumah saya bukanlah rumah yang berkawasan mewah,  walaupun ada beberapa rumah yang terlihat amat mewah, namun tidak sedikit pula rumah-rumah didaerah ini berukuran menengah kebawah. Bersyukrnya saya, daerah tempat rumah saya berdiri berada di kawasan yang aksesnya cukup mudah, banyak kendaraan umum yang lalu lalang seperti angkot, transjakarta, ojek, bahkan untuk akses kereta api pun aksesnya cukup mudah, sehingga sangat membantu saya dan masyarakat disekitar rumah saya yang belum memiliki kendaraan pribadi.
                Daerah rumah saya pun, sangat strategis, dimana banyak fasilitas umum juga yang mudah saya dapat, seperti mall, rumah sakit, dan sekolahan.
                lingkungan disekitar rumah saya sendiri sangat di dominasi oleh anak kecil, mulai dari rumah saya sendiri ada seorang anak bayi berumur 10 bulan, lalu saya memiliki tetangga-tetangga yang juga memiliki anak kecil, di depan rumah saya ada dua rumah yang masing-masing dari mereka memiliki 2 anak. lalu di sebelah kiri rumah saya juga memiliki anak kecil yang sekarang sudah mulai beranjak dewasa.
                Jujur saja, saya memang tidak terlalu mengenal dengan baik semua tetangga saya, namun saya cukup mengenal mereka, begitu pula mereka terhadap saya.  Untuk menjangkau rumah saya, saya harus melewati gang kecil yang hanya bisa dilewati oleh kendaraan rida dua. jadi jarak dari satu rumah ke rumah yang lainnya tidaklah jauh, walaupun dinding rumah saya tidak langsung menempel dengan dinding rumah tetangga, namun tetap saja kami dapat saling mendengar atau terkadang mengetahui kegiatan masing-masing.

                Dalam gang ini, ada sekitar 9 rumah, namun jika keluar dari gang kecil tadi ada banyak lagi rumah yang juga ada sebagian pemiliknya cukup dekat dengan keluarga saya. Awalnya saya tidak terlalu dekat dengan mereka semua karna saya sempat tinggal di bandung bersama saudara saya, namun orang tua saya selalu mengingatkan saya bahwa saling mengenal tetangga satu sama lain sangatlah penting dan membantu. karna saat saling membutuhkan, pasti akan ada tetangga lain yang saling membantu.

                 Maka dari itu, mengenal tetangga adalah cara awal kita dalam bersosialisasi, jika dalam lingkupsederhana seperti rumah kita sudah tidak mampu bersosialisasi. Lalu bagaimana cara kita bersosialisasi.......


LINGKUNGAN PERGAULAN

                Pergaulan sepertinya bukan kata yang tepat  untuk saya, karna saya bukanlah anak gaul. Mungkin lebih pantas disebut lingkungan main, karna saya sendiri hampir jarang keluar rumah jika tidak untuk urusan sekolah, dan sekarang untuk urusan kuliah. Maklum anak rumah, jadi  memang ngga terlalu suka jalan-jalan diluar.
                Sekalinya main diluar, pastilah main kerumah temen untuk sekedar ngobrol, main, ngerjain tugas, atau nonton dvd. Memang sepertinya membosankan, tapi jika bersama teman-teman yang sama gilanya denga kalian itu akan lebih mengasyikkan ketimbang jaln-jalan ke mall yang udah jauh, mesti keluar uang banyak, dan setelah sampe sana ngga tau mau ngapain. Untuk teman main diluar temen kampus, saya punya temen baik yang udah sama-sama dari kelas 5 sd, mereka dan saya sama-sama korean lover, suka menggila sendiri kalo lagi nonton dvd korea. Bener-bener menghilangkan stres, dan seru tentunya.
                Awalnya kami bertemu waktu di sd, saya pindahan dari bandung, dan sebenarnya mereka bukan temen saya diawal masuk sd, mereka temen biasa yang malahan biasa aja, atau mungkin ngga suka sama saya. Tapi entah kenapa saya juga lupa. tiba-tiba di kelas 6 sd kami sudah berteman akrab dan berlanjut sampai sekarang.
                Kami juga bisa sedekat ini bukan tanpa alasan, dari sd, smp, sampai sma kami satu sekolah, ya mungkin ada yang terpencar sedikit tapi masih dilingkungan yang sama. walau sempat terpisah sekolah kami tetap sering bertemu. Mereka teman yang sangat baik, walaupun mereka sering meledek saya, itu menjadi hiburan tersendiri bagi saya. saya tidak pernah bosan bermain bersama mereka, mereka juga tidak pernah membawa saya ke lingkungan yang tidak baik. semoga kami akan selalu berteman.


LINGKUNGAN KAMPUS

                Universitas Gunadarma, lingkungan kampus inilah yang akan saya bahas dalam artikel kali ini. Kenapa demikian, itu karna dalam artikel ini saya diminta menjelaskan lingkungan kampus tempat saya berkuliah, saya kuliah di Universitas Gunadarma, saya menjadi mahasiswi jurusan sistem informasi S1 fakultas Ilmu Komputer.
                Dalam lingkungan kampus banyak hal yang pelan-pelan saya pelajari, seperti mengenal watak banyak orang, menegenal kebiasaan mereka, melihat gerak-gerik mereka, sampai mengetahui tentang sisi baik dan sisi buruk dunia perkulihan. Saya juga memiliki banyak tipe teman di kampus, ada yang baik, ada yang menyebalkan, ada yang sensitif, ada yang memiliki sifat yang sama dengan saya, sampai yang orang tuanya memiliki sifat yang sama dengan orang tua saya.
                Saya adalah tipe orang yang pada awalnya sangat susah bergaul, terutama dengan orang-orang yang merokok, saya tidak pernah melarang orang lain merokok kecuali ayah, dan adik laki-laki saya, namun saya hanya menegaskan kepada mereka yang merokok agar tidak meroko di dekat saya. Bukan karna apa-apa, saya benar-benar tidak kuat dengan asapnya.
                Namun betapa beruntungnya saya, walaupun sekarang saya memiliki banyak teman yang bukan hanya perempuan namun juga laki-laki, mereka tidak ada yang merokok, awalnya saya pikir mereka hanya menghargai saya, tapi tidak , mereka tidak merokok memang karna diri mereka sendiri bukan karna orang lain. Ada juga yang merokok namun bisa menghargai saya, dengan tidak merokok didekat saya. Betapa baiknya mereka, walau terkadang ada perasaan tidak enak terhadap mereka yang seperti tidak bisa merokok karna ada saya.
                Tapi tetap saja, ada teman yang sesuai keinginan, ada juga teman yang bisa dibilang seperti mengajak bertengkar, tidak jarang lingkungan kampus banyak ditemui putung-putung rokok yang berserakan, banyak dari mereka yang bahkan merokok dikelas sehingga menimbulkan aroma yang sangat tidak sedap.  Bahkan salah satu teman sekelas saya sering sekali berkata " ini tuh kampus atau trotoar sih, sampahnya putung rokok sama debunya semua", memang ini harus ditindak tegasi, karna seharusnya lingkungan kampus itu bisa dinikmati oleh seluruh mahasiswa dengan keadaan nyaman.
                Sekali lagi, artikel ini bukanlah untuk menghakimi para perokok di lingkungan kampus, hanya saja sekedar penyadar bagi perokok, bahwa ada orang lain termasuk saya yang tidak bisa menerima asap rokok. Trima kasih


Tidak ada komentar:

Posting Komentar