1 Pengertian
skripsi, tesis, dan disertasi
Skripsi, tesis, dan disertasi
adalah karya tulis ilmiah yang dibuat sebagai salah satu syarat dalam
menyelesaikan studi yang ditempuh oleh mahasiswa. Skripsi merupakan salah
syarat untuk menyelesaikan studi jenjang sarjana (S-1), sementara tesis untuk jenjang
magister (S-2), dan disertasi untuk jenjang doktor (S-3). Kualitas penulisan
skripsi, tesis, dan disertasi menjadi gambaran kuat terhadap kemampuan akademik
mahasiswa dalammerancang, melaksanakan, dan melaporkan hasil penelitian.
2
Karakteristik skripsi, tesis, dan disertasi
Penulisan skripsi, tesis, dan
disertasi merupakan salah satu tugas akademik akhir yang dipandang paling sulit
yang harus dipenuhioleh mahasiswa dalam penyelesaian studinya. Berbeda dengan karya
ilmiah lain yang telah dipaparkan di Bab II, skripsi, tesis, dan disertasi
dibuat oleh penulis (mahasiswa) melalui arahan dosen pembimbing. Karena proses
penulisan skripsi, tesis dan disertasi cenderung lebih kompleks dan mendalam
dari pada penulisan tugas kuliah biasa, pengarahan yang tepat harus diperoleh
oleh setiap mahasiswa. Pengarahan terkait substansi dari topik yang diteliti
beserta teknik penulisannya menjadi hal penting dalam pembimbingan penulisan
skripsi, tesis, dan disertasi. Pengarahan dan pembimbingan ini dilakukan sebisa
mungkin oleh dosen yang memiliki bidang keahlian atau kepakaran yang sesuai
dengan bidang yang diteliti oleh mahasiswa penulis skripsi, tesis, dan
disertasi tersebut. 17 Cara penulisan serta unsur-unsur yang ada dalam skripsi,
tesis, dan disertasi pada dasarnya serupa. Yang membedakan antarketiga karya
ilmiah itu adalah kedalaman serta kompleksitas dari setiap aspek yang dibahas,
khususnya aspek-aspek yang berkaitan dengan teori, metode penelitian, pemaparan
temuan, serta analisis datanya. Dalam hal kompleksitas, penulisan skripsi
relatif lebih sederhana. Penulisan tesis memiliki sifat yang lebih dalam dan
kompleks. Sementara penulisan disertasi dianggap sebagai yang paling mendalam
dan kompleks dari segi pemaparan berbagai aspek penelitiannya, mengingat pada
jenjang ini para calon doktor diharapkan dapat menunjukkan dan membuktikan
secara meyakinkan kapasitas kepakarannya nanti.
3
Sistematika Umum Skripsi, Tesis, dan Disertasi
3.1 Halaman
judul
Secara format, halaman judul
pada dasarnya memuat beberapa komponen, yakni (1) judul skripsi, tesis, atau
disertasi, (2) pernyataan penulisan sebagai bagian dari persyaratan untuk mendapatkan
gelar, (3) logo yang resmi, (4) nama lengkap penulis beserta Nomor Induk
Mahasiswa (NIM), dan (5) identitas prodi/jurusan, fakultas, universitas,
beserta tahun penulisan. Pertama, judul yang baik adalah judul yang dirumuskan
secara menarik dan informatif, mencerminkan secara akurat isi tulisan, dikemas secara
singkat dan jelas, serta memenuhi kaidah penggunaan bahasa yang baik dan benar.
Terkait jumlah kata, judul sebaiknya dirumuskan tidak lebih dari 14 kata.
Kedua, konstruksi judul disusun sesuai dengan sifat dan isi dari skripsi,
tesis, atau disertasi yang dibuat. Pada dasarnya penulis dapat memilih apakah
judulnya akan dikemas dalam bentuk (1) frasa nomina, (2) kalimat lengkap, (3)
kalimat tanya, atau (4) konstruksi judul utama dan subjudul. Namun demikian
penulisan judul pada kajian lintas bidang ilmu masih secara dominan menggunakan
frasa nomina. Penggunakan tiga konstruksi judul lainnya dapat juga digunakan
selama dikemas dan dirumuskan dengan redaksi yang baik dan benar.
3.2 Halaman
pengesahan
Halaman pengesahan dimaksudkan
untuk memberikan legalitas bahwa semua isi dari skripsi, tesis, atau disertasi
telah disetujui dan disahkan oleh pembimbing dan ketua jurusan/ program studi. Secara
format, nama lengkap dan gelar, serta kedudukan tim pembimbing disebutkan.
Untuk skripsi dan tesis dapat digunakan istilah Tim Pembimbing dengan kedudukan
sebagai Pembimbing I dan Pembimbing II. Adapun untuk disertasi digunakan
istilah Promotor, Kopromotor, serta Anggota.
3.3 Halaman
pernyataan tentang keaslian skripsi, tesis, atau disertasi, dan pernyataan
bebas plagiarisme
Pernyataan tentang keaslian
skripsi, tesis, dan disertasi berisipenegasan bahwa skripsi, tesis, dan
disertasi yang dibuat adalah benar-benar asli karya mahasiswa yang
bersangkutan. Pernyataan ini juga harus menyebutkan bahwa skripsi, tesis, atau
disertasi bebas plagiarisme. 19 Redaksi pernyataan tersebut adalah sebagai
berikut: Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi/tesis/disertasi
dengan judul
"............." ini beserta seluruh isinya adalah benarbenar karya
saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara
yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.
Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila di kemudian hari
ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain
terhadap keaslian karya saya ini.
Mengingat
tindakan plagiat adalah bentuk pencurian ide dan ketidakjujuran, serta membawa
dampak negatif terhadap wibawa pendidikan, citra individu dan institusi, pernyataan
tentang keaslian dan bebas plagiarisme tersebut harus ditandatangani oleh
mahasiswa yang menulis skripsi, tesis, dan disertasi di atas materai Rp 6.000.
Pernyataan ini dibuat dalam setidaknya tiga lembar asli pada tiga eksemplar
skripsi, tesis, atau disertasi sebelum diajukan untuk ujian sidang.
3.4 Halaman
ucapan terima kasih
Bagian ini ditulis untuk
mengemukakan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan skripsi, tesis, atau disertasi. Ucapan terima
kasih sebaiknya ditujukan kepada orang-orang yang paling berperan dalam
penyelesaian skripsi, tesis, atau disertasi dan disampaikan secara singkat.
Karena skripsi, tesis, dan disertasi termasuk kategori tulisan akademik formal,
penulis diharap tidak 20 memasukkan ucapan terima kasih yang berlebihan,
membuat pernyataan dan menyebutkan pihak-pihak yang tidak relevan.
3.5 Abstrak
Saat pembaca atau penguji
melihat skripsi, tesis, atau disertasi,bagian yang pertama kali mereka baca
sesungguhnya adalah judul dan abstrak. Abstrak menjadi bagian yang penting
untuk dilihat di awal pembacaan karena di sinilah informasi penting terkait
tulisan yang dibuat dapat ditemukan. Penulisan abstrak sesungguhnya dilakukan
setelah seluruh tahapan penelitian diselesaikan. Oleh karena itu abstrak
kemudian menjadi ringkasan dari keseluruhan isi penelitian. Secara struktur,
menurut Paltridge dan Starfield (2007, hlm. 156), abstrak umumnya terdiri atas
bagian-bagian berikut ini:
1) informasi umum mengenai penelitian yang
dilakukan
2) tujuan penelitian
3) alasan dilaksanakannya penelitian
4) metode penelitian yang digunakan
5) temuan penelitian.
3.6 Daftar isi
Daftar
isi merupakan penyajian kerangka isi tulisan menurut bab, subbab, dan topiknya secara
berurutan berdasarkan posisi halamannya. Daftar isi berfungsi untuk mempermudah
para pembaca mencari judul atau subjudul dan bagian yang ingin dibacanya. Oleh
karena itu, judul dan subjudul yang ditulis dalam daftar isi harus langsung
ditunjukkan nomor halamannya. Karena sifatnya yang sangat teknis, mahasiswa
yang menulis skripsi, tesis, atau disertasi diharapkan dapat memanfaatkan fasilitas
yang terdapat dalam Microsoft Office Word, misalnya, untuk membuat daftar isi
dari skripsi, tesis, atau disertasi yang mereka buat. Pembuatan daftar isi
dengan fasilitas ini akan memerlukan pengetahuaan penggunaan Microsoft Office
Word dengan teknik khusus, namun akan sangat membantu keakuratan dan otomatisasi
dokumen yang sedang dibuat.
3.7 Daftar tabel
Daftar
tabel menyajikan informasi mengenai tabel-tabel yang digunakan dalam isi
skripsi, tesis, atau disertasi beserta judul tabel dan posisi halamannya secara
berurutan. Nomor tabel pada
daftar tabel ditulis dengan dua angka Arab,
dicantumkan secara berurutan yang masing-masing menyatakan nomor urut bab dan nomor
urut tabel di dalam skripsi, tesis, atau disertasi.
3.8 Daftar gambar
Daftar
gambar sama seperti fungsi daftar-daftar lainnya, yaitu menyajikan gambar
secara berurutan, mulai dari gambar pertama sampai dengan gambar terakhir yang tercantum
dalam skripsi, tesis, dan disertasi. Nomor gambar pada daftar gambar ditulis dengan
dua angka Arab, dicantumkan secara berurutan yang masing-masing menyatakan
nomor urut bab dan nomor urut
gambar.
3.9 Daftar lampiran
Daftar
lampiran menyajikan lampiran secara berurutan mulai dari lampiran pertama
sampai dengan lampiran terakhir. Berbeda dengan daftar tabel dan daftar gambar,
nomor lampiran 23 didasarkan pada kemunculannya dalam skripsi, tesis, atau disertasi.
Lampiran yang pertama kali disebut dinomori Lampiran 1. dan seterusnya.
.
3.10 Bab
I: Pendahuluan
Bab
pendahuluan dalam skripsi, tesis, atau disertasi pada dasarnya menjadi bab
perkenalan. Pada bagian di bawah ini disampaikan struktur bab pendahuluan yang
diadaptasi dari Evans, Gruba dan Zobel (2014) dan juga Paltridge dan Starfield (2007).
1) Latar belakang
penelitian. Bagian ini memaparkan konteks
penelitian yang dilakukan. Penulis harus dapat memberikan latar belakang
mengenai topik atau isu yang akan diangkat dalam penelitian secara menarik
sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi dewasa ini. Pada bagian ini
penulis harus mampu memosisikan topik yang akan diteliti dalam konteks
penelitian yang lebih luas dan mampu menyatakan adanya gap (kekosongan) yang
perlu diisi dengan melakukan pendalaman terhadap topik yang akan diteliti. Pada
bagian ini sebaiknya ditampilkan juga secara ringkas hasil penelusuran literatur
terkait teori dan temuan dari peneliti sebelumnya mengenai topik yang akan
diteliti lebih lanjut.
2) Rumusan
masalah penelitian. Bagian ini
memuat identifikasi spesifik mengenai permasalahan yang akan diteliti.
Perumusan permasalahan penelitian lazimnya ditulis dalam bentuk pertanyaan
penelitian. Jumlah pertanyaan penelitian yang dibuat disesuaikan dengan sifat
dan kompleksitas penelitian yang dilakukan, namun tetap mempertimbangkan urutan
dan kelogisan posisi 24
pertanyaannya. Dalam pertanyaan penelitian
yang dibuat, umunya penulis mengidentifikasi topik atau variabelvariabel yang
menjadi fokus penelitian. Dalam penelitian yang menggunakan pendekatan
kuantitatif pertanyaan penelitian biasanya mengindikasikan pola yang akan dicari,
yakni apakah sebatas untuk mengetahui bagaimana variabel tersebar dalam sebuah
populasi, mencari hubungan antara variabel satu dengan yang lain, atau untuk
mengetahui apakah ada hubungan sebab akibat antara satu varibel dengan variabel
yang lain.
3) Tujuan
penelitian. Tujuan penelitian sesungguhnya akan
tercermin dari perumusan permasalahan yang disampaikan sebelumnya. Namun
demikian, penulis diharapkan dapat mengidentifikasi dengan jelas tujuan umum
dan khusus dari penelitian yang dilaksanakan sehingga dapat terlihat jelas
cakupan yang akan diteliti.
4) Manfaat/
signifikansi penelitian. Bagian ini
memberikan gambaran mengenai nilai lebih atau kontribusi yang dapat diberikan
oleh hasil penelitian yang dilakukan. Manfaat/ signifikansi penelitian ini dapat
dilihat dari salah satu atau beberapa aspek yang meliputi:
(1)
manfaat /signifikansi dari segi teori (mengatakan apa yang belum atau kurang
diteliti dalam kajian pustaka yang merupakan kontribusi penelitian),
(2) manfaat/ signifikansi dari segi kebijakan
(membahas perkembangan kebijakan formal dalam bidang yang dikaji dan memaparkan
data yang menunjukkan betapa seringnya masalah yang dikaji
muncul dan betapa kritisnya masalah atau
dampak yang ditimbulkannya),
(3) manfaat/ signifikansi dari segi praktik
(memberikan gambaran bahwa hasil penelitian dapat memberikan alternatif sudut
pandang atau solusi dalam memecahkan masalah spesifik tertentu).
(4)manfaat/ signifikansi dari segi isu serta
aksi sosial(penelitian mungkin bisa dikatakan sebagai alat untuk memberikan pencerahan
pengalaman hidup dengan memberikan gambaran dan mendukung adanya aksi)(lihat
Marshall & Rossman, 2006, hlm. 34-38).
5) Struktur organisasi skripsi, tesis, atau
disertasi. Bagian ini memuat sistematika penulisan skripsi, tesis, atau
disertasi dengan memberikan gambaran kandungan setiap bab, urutan penulisannya,
serta keterkaitan antara satu bab dengan bab lainnya dalam membentuk sebuah kerangka
utuh skripsi, tesis, atau disertasi.
3.11 Bab II: Kajian pustaka/ landasan
teoretis
Bagian
kajian pustaka/ landasan teoretis dalam skripsi, tesis, atau disertasi
memberikan konteks yang jelas terhadap topik atau permasalahan yang diangkat
dalam penelitian. Bagian ini
memiliki peran yang sangat penting. Melalui
kajian pustaka 26 ditunjukkan the state of the art dari teori yang sedang
dikaji dan kedudukan masalah penelitian dalam bidang ilmu yang diteliti. Pada
prinsipnya kajian pustaka/ landasan teoretis ini berisikan
hal-hal sebagai berikut:
a. konsep-konsep, teori-teori, dalil-dalil,
hukum-hukum, modelmodel, dan rumus-rumus utama serta turunannya dalam bidang
yang dikaji;
b. penelitian terdahulu yang relevan dengan
bidang yang diteliti, termasuk prosedur, subjek, dan temuannya;
c. posisi teoretis peneliti yang berkenaan
dengan masalah yang diteliti. Pada bagian ini, peneliti membandingkan.
3.12 Bab III: Metode penelitian
Bagian
ini merupakan bagian yang bersifat prosedural, yakni bagian yang mengarahkan
pembaca untuk mengetahui bagaimana peneliti merancang alur penelitiannya dari
mulai pendekatan penelitian yang diterapkan, instrumen yang digunakan, tahapan
pengumpulan data yang dilakukan, hingga langkah-langkah analisis data yang
dijalankan. Berikut disampaikan kecenderungan alur pemaparan metode penelitian
untuk skripsi, tesis, dan disertasi yang menggunakan pendekatan kuantitatif
(terutama untuk survei dan eksperimen) yang diadaptasi dari Creswell (2009).
1) Desain penelitian.
2) Partisipan
3) Populasi dan sampel
4) Instrumen penelitian
5) Prosedur penelitian
6) Analisis data
Sementara itu untuk penelitian yang
menggunakan pendekatan kualitatif, kecenderungan alur pemaparan metode penelitian
untuk skripsi, tesis, dan disertasi, seperti diadaptasi dari Creswell (2011),
relatif lebih cair dan sederhana, dengan berisikan unsur-unsur di bawah ini.
1) Desain penelitian
2) Partisipan dan tempat penelitian
3) Pengumpulan data
4) Analisis data
5) Isu etik
pendekatan kuantitatif dan kualitatif di atas
pada dasarnya masih mungkin mengalami variasi dan penyesuaian sesuai dengan kekhasan
bidang kajian yang diteliti. Apa yang disampaikan merupakan panduan yang berisikan
elemen-elemen penting yang dapat menjadi payung bagi penulisan skripsi, tesis,
dan disertasi.
3.13 Bab IV: Temuan dan pembahasan
Bab
ini menyampaikan dua hal utama, yakni (1) temuan penelitian berdasarkan hasil
pengolahan dan analisis data dengan berbagai kemungkinan bentuknya sesuai
dengan urutan rumusan permasalahan penelitian, dan (2) pembahasan temuan
penelitian untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya.
Dalam pemaparan temuan penelitian beserta pembahasannya, Sternberg (1988, hlm.
54) menyatakan ada dua pola umum yang dapat diikuti, yakni pola nontematik dan
tematik. Cara nontematik adalah cara pemaparan temuan dan pembahasan yang dipisahkan,
sementara cara tematik adalah cara pemaparan temuan dan pembahasan yang digabungkan.
Dalam hal ini, dia lebih menyarankan pola yang tematik, yakni setiap temuan kemudian
dibahas secara langsung sebelum maju ke temuan berikutnya.
sumber :
http://www.upi.edu/main/file/akademik/Pedoman%20Penulisan%20Karya%20Ilmiah%20UPI%20Tahun%202014.pdf
http://www.academia.edu/8338243/Karya_Ilmiah_dan_Cara_berfikir_ilmiah
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=6&cad=rja&uact=8&ved=0CEYQFjAF&url=http%3A%2F%2Fyohanes_ari.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F38444%2Freferensi%2Bkutipan.pdf&ei=KvS5VMzKDZWguQS1kYKYBA&usg=AFQjCNHefxLLLBhD-sbMVbNtu7eOKCCEpQ&sig2=LKYrFX3y8Pdmtjk2jXqL-A